Abstract
This study aims to analyze the effect of information quality and system quality on trust, the effect of trust on the use of Edmodo, and the effect of information quality and system quality on the use of Edmodo, and analyze whether trust is a mediator or not. This study uses a correlational research design. The results showed that information quality and system quality were not significantly affected by trust, trust had a positive effect on Edmodo use. This research is expected to contribute to the study of information systems, especially in the use of learning technology through edmodo.
Pendahuluan
Dunia teknologi saat ini sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat 1 , termasuk teknologi di bidang pendidikan. Saat ini dunia pendidikan masih banyak yang menggunakan cara konvensional, yaitu proses belajar mengajar yang mengharuskan adanya tatap muka antara dosen dan mahasiswa. Kondisi ini menurut 2 di masa yang akan datang akan tergantikan dengan media pembelajaran elektronik (e-learning).
E-learning merupakan media pembelajaran elektronik yang dapat diakses dimana saja, tanpa harus bertatap muka langsung antar penggunanya di ruang tertentu. Keunggulan dari e-learning adalah penghematan biaya serta memper-singkat jadwal target pembelajaran 3 . Salah satu aplikasi e-learning yang memiliki keunggulan seperti diuraikan pada alinea sebelumnya dan cukup terkenal adalah Edmodo.
Edmodo merupakan “perusahaan teknologi pendidikan yang menawarkan alat komunikasi, kolaborasi, dan pembinaan untuk guru dan sekolah K-12. Jaringan Edmodo memungkinkan guru untuk berbagi konten, mendistribusikan kuis, tugas, dan mengelola komunikasi dengan siswa, kolega, dan orang tua”4 . Keunggulan aplikasi Edmodo antara lain, adanya pengendalian penuh dari pengguna dengan media penyimpanan yang tak terbatas, memudahkan orangtua un-tuk mengetahui hasil belajar putra /putrinya, dan interface yang mena-rik dan mudah dipahami (Edmodo).
Adanya keunggulan aplikasi tersebut akan memudahkan pengajar dalam melakukan kegiatan proses belajar mengajar serta dapat memenuhi target pembelajaran yang di-inginkan. Penelitian terkait dengan penggunaan Edmodo dalam pembelajaran telah dilakukan oleh5, ia mengkaji penggunaan Edmodo dalam Pembelajaran English For Business kesimpulan yang disampaikannya adalah bahwa penggunaan Edmodo mampu meningkatkan interaksi mahasiswa dengan dosen.
Di sisi lain 6 menyatakan “ pemanfaatan Edmodo sebagai media e-learning yang bersifat asinkron untuk meningkatkan kualitas proyek pada matakuliah MPSI sangat baik. Hal ini terbukti dari peningkatkan kualitas proyek mahasiswa dan nilai efektivitas media e-learning yang sangat tinggi”. Berdasarkan dua penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan edmodo dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan efektifitas dan effisiensi dalam proses belajar mengajar. Efektifitas dan efisiensi aplikasi edmodo tersebut tidak lepas dari kualitas sistem, kualitas informasi, dan kualitas layanan yang diberikan sehingga pelanggan merasa puas karenanya.
Terkait dengan hal itu 1 yang melakukan penelitian pada PT. Kereta Api Indonesia menyimpulkan bahwa kualitas informasi, kualitas sistem, dan kualitas layanan secara signifikan memengaruhi kepuasaan pengguna. Hal senada dikaji pula oleh 7 yang menyebutkan “ kualitas sistem, kualitas informasi serta kualitas pelayanan semuanya mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan pengguna. Artinya sistem, informasi serta pelayanan RTS yang ada di PT.KAI (Persero) Daop 9 Jember dianggap cukup baik”. Di sisi lain8 hasil penelitian mereka yang membedakan antara dampak kualitas informasi, kualitas sistem, dan kualitas layanan terhadap kepercayaan dan ketidakpercayaan menunjukkan bahwa kualitas informasi memiliki pengaruh yang kuat terhadap kepercayaan, sedangkan kualitas hasil layanan lebih kuat pengaruhnya terhadap ketidakpercayaan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut peneliti melakukan kajian terhadap kualitas sistem dan kualitas informasi dengan menambahkan kepercayaan sebagai variabel mediasi. Dengan demikian tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kualitas informasi dan kualitas sistem terhadap kepercayaan, juga untuk menganalisis kepercayaan terhadap penggunaan edomodo. Selain itu secara bersama-sama peneliti menganalisis kualitas informasi, kualitas sistem, dan kepercayaan terhadap penggunaan Edmodo.
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif jenis korelasional. Penelitian jenis korelasional adalah penelitian dimana seorang peneliti tertarik untuk menjabarkan secara akurat variabel-variabel penting yang berhubungan dengan masalah.Alasan memilih jenis penelitian ini adalah karena penulis termotivasi untuk mengetahui keterkaitan antar variabel dengan masalah penggunaan Edmodo yang terjadi di STIE Malangkuçeçwara Malang. Hal lain yang mendasari jenis penelitian ini adalah penulis ingin mengukur apakah variabel mediasi (kepercayaan) memberikan pengaruh secara langsung atau tidak langsung terhadap penggunaan Edmodo.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner dan wawancara, sehingga data yang diperoleh adalah data primer. Populasi yang dipilih adalah dosen aktif STIE Malangkuçeçwara Malang dengan pengambilan sampel berkriteria antara lain: Memilki pengalaman mengajar minimal 10 tahun, dan menguasai teknologi informasi berkaitan dengan media pembelajaran baik Edmodo atau e-learning lain. Dari kriteria tersebut, semua populasi telah memenuhi kriteria, sejumlah 59 orang. Namun dari kuisioner yang disebarkan, yang kembali hanya 33 buah. Hal tersebut terjadi karena sebagian dosen beberapa sedang di luar kota, dan beberapa dosen tidak berkenan menjadi responden. Sehingga jumlah responden yang menjadi sampel penelitian ini adalah 33 orang. Angka ini menurut SmartPLS sudah memenuhi kriteria sebagai sampel penelitian, yaitu minimal 30 buah. Penelitian milik 9 menyatakan tidak ada persyaratan minimal untuk sampel dari penelitian kuantitatif.
Penjelasan masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut.
Kualitas Informasi, kriteria - kriteria yang digunakan dalam pengukuran kualitas informasi adalah: keakuratan, ketepatan, keandalan, kelengkapan, relevansi, dan presisi.
Kualitas Sistem ; Kriteria – kriteria yang digunakan dalam menilai kualitas sistem adalah keberlakuan data, waktu tanggap, waktu penyelesaian, akurasi data, keandala, kelengkapan, dan fleksibilitas, serta kemudahan dalam mengakses data.
Kepercayaan. Indikator yang digunakan dalam variabel ini adalah kebiasaan dan motivasi
Penggunaan Edmodo, Indikator-indikator yang akan digunakan dalam variabel ini adalah interface dan keamanan.
Metode Analisis yang akan digunakan adalah analisis jalur (Path Analysis), yaitu prosedur statistik untuk melihat kemungkinan hubungan kausal di antara beberapa variabel yang memengaruhi suatu hasil penelitian 10 . Analisis jalur juga dapat mempermudah dalam menentukan faktor apa yang memberikan pengaruh secara langsung pada hasil dan faktor mana yang dimediasi oleh variabel lain 10 .
Perangkat lunak atau software yang akan digunakan sebagai pengolahan data adalah SmartPLS 3.0 (Partial Least Square), karena dalam SmartPLS 3.0 mampu melakukan pengujian model pengukuran dan model struktural secara bersamaan, sehingga lebih menghemat waktu dalam pengolahan data. Tahap – tahap analisis data terbagi menjadi dua bagian yaitu outer model (Model Pengukuran) yang terdiri dari konsistensi internal dan validitas diskriminan,sedangkan untuk inner model (Model Struktural) terdiri dari nilai dan signifikansi koefisien jalur, koefisien determinasi R2, dan relevansi prediktif Q2.
Pengujian hipotesis terdapat 3 tahapan, antara lain: melihat hasil pada path coefficient (Original Sample, STDEV, Mean, T Hitung), membandingkan nilai t hitung dengan t tabel, dan menguji dasar penggunaan variabel untuk mengetahui apakah variabel kepercayaan sebagai pemediasi atau bukan.
Hasil dan Pembahasan
Analisis data dalam penelitian ini, menggunakan aplikasi SmartPLS 3.0 (Partial Least Square), karena dalam SmartPLS 3.0 mampu melakukan pengujian model pengukuran dan model struktural secara bersamaan, sehingga lebih menghemat waktu dalam pengolahan data.
AnalisisOuter Model (Model Pengukuran)
Analisis Outer Model yang pertama adalah konsistensi internal. Konsistensi internal mengukur reliabilitas gabungan yang akan menghasilkan outer loading. Outerloadingmencerminkan tingkat reliabilitas dan validitas, yang diperoleh dengan cara melakukan PLS Algorithm. Nilai indikator yang baik untuk penelitian adalah minimal 0,7 11 . Hasil perhitungan dari PLS Algorithm seperti terlihat pada Table 1.
Berdasarkan Table 1 di atas, terdapat outer loading yang nilainya kurang dari 0,7. Hal tersebut menunjukkan bahwa indikator tersebut memiliki tingkat validitas dan reliabilitas yang kurang baik, sehingga indikator tersebut harus dihapus. Indikator yang dihapus antara lain: variabel kualitas informasi (INFO. QUAL) yaitu relevan (Relevance), variabel kualitas sistem (SYSt. QUAL) yaitu keandalan (Reliability), variabel kepercayaan (TRUST) yaitu kebiasaan (. Sebaliknya, jika indikator tersebut memiliki outer loading di atas 0,7, maka indikator tersebut layak untuk digunakan dalam penelitian. Indikator – indikator yang layak antara lain: variabel kualitas informasi yaitu kelengkapan (Completeness1), keberlakuan (Currency), presisi (Precision), keandalan (Reliability1), ketepatan (Timeliness). Indikator di variabel kualitas sistem (SYST.QUAL) yang layak antara lain: keakuratan (Accuracy), kelengkapan (Completeness), keberlakuan (Currency), kemudahan memakai (Ease of Use), fleksibilitas (Flexibility), waktu respon (Response Time), dan waktu penyelesaian (Turnaround Time). Variabel kepercayaan (TRUST) yang memiliki indikator layak yaitu motivasi (Motivation), sedangkan variabel penggunaan Edmodo (USE OF EDM.) adalah interface dan security. Hasil analisis berdasarkan perhitungan PLS Algorithm tampak pada tabel Table 2 .
Dari Table 2 di atas, menunjukkan bahwa semua indikator telah memenuhi uji konsistensi internal terkait reliabilitas dan validitasnya, karena outer loading semua indikator di atas 0,7. Selanjutnya ditunjukkan Validitas diskriminan pada Table 3 .
Table 3 tersebut dapat diketahui bahwa akar nilai AVE lebih besar daripada korelasi dengan variabel kualitas sistem, kepercayaan dan penggunaan Edmodo. Contoh, akar nilai AVE variabel kualitas informasi lebih besar dari variabel kualitas sistem. Hal ini menunjukkan validitas diskriminan untuk variabel kualitas informasi kurang layak.
Analisis Inner Model (Model Struktural)
Berdasarkan perhitungan nilai dan Signifikansi Koefisien Jalur, diketahui bahwa besarnya masing – masing koefisien jalur (β) untuk jalur INFO. QUAL à TRUST, dan INFO. QUAL à USE OF EDM.adalah 0,42 dan 0,51. Artinya, hubungan antara 2 variabel yang direlasikan bersifat positif dan sangat kuat,namun tingkat signifikansinya di atas 0,05. Sehingga jalur tersebut perlu dipertimbangkan pengambilan kesimpulannya. Sebaliknya jalurTRUST à USE OF EDM. memiliki nilai koefisien jalur (β) 0,37 dengan signifikansi 0,01. Artinya, hubungan antara 2 variabel yang direlasikan bersifat sangat kuat, didukung dengan tingkat signifikansinya yang kecil. Sehinggajalur tersebut diterima. Pada jalur SYST.QUAL àTRUST, dan SYST.QUAL à USE OF EDM. diperoleh masing – masing nilai koefisien jalur (β) 0,09 dan 0,07, serta tingkat signifikansinya 0,71 dan 0,80. Artinya 2 variabel yang direlasikan bersifat sangat lemah dan tidak signifikan, sehingga perlu dipertimbangkan pengambilan kesimpulannya.
Selanjutnya berdasarkan Perhitungan variabel determinan atau explained variance dapat diketahui bahwa variabel-variabel tersebut mampu dijelaskan dengan baik oleh variabel independennya.Variabel kepercayaan memiliki nilai R2sebesar 0,25. Artinya variabel kepercayaan mampu dijelaskan dengan baik oleh variabel kualitas informasi dan kualitas sistem sebesar 25%, sementara sisanya 75% dijelaskan oleh variabel-variabel lain. Sedangkan penggunaan Edmodo memiliki nilai R2sebesar 0, 69. Artinya variabel penggunaan Edmodo mampu dijelaskan dengan baik oleh variabel kualitas informasi, kualitas sistem, dan kepercayaan, dengan nilai sebesar 69%.Sisanya 31% dijelaskan oleh variabel – variabel lain.
Pengujian Model dan Hipotesis
Dari Table 4 dapat dijelaskan bahwa untuk jalur INFO. QUAL à TRUST memiliki T hitung yang lebih kecil daripada T tabel (1,92<2,045), sehingga jalur tersebut ditolak. Berbeda halnya dengan jalur TRUST-à USE OF EDM., memiliki nilai T hitung yang lebih besar daripada T tabel (2,82>2,045). Sehingga jalur tersebut diterima. Namun untuk jalur INFO. QUAL à USE OF EDM., SYST.QUAL à TRUST, dan SYST.QUAL à USE OF EDM. memiliki T hitung yang lebih kecil dari T tabel (1,79 < 2,045; 0,38 < 2,045; 0,25 < 2,045). Sehingga jalur-jalur tersebut ditolak
Setelah membandingkan t hitung dengan t tabel, langkah yang harus dilakukan adalah menguji adanya pengaruh langsung dan tidak langsung dalam model penelitian ini, yaitudengan membandingkan nilaiOriginal Sample variabel independen ke variabel dependen dengan variabel independen ke variabel dependen melalui variabel mediasi. Berikut adalah nilai Original Sample/ β pada Path Coefficient. Hasil perhitungan yang diperoleh menunjukkan bahwa jalur INFO. QUAL USE OF EDM. dan SYST.QUAL USE OF EDM., masing – masing memilki nilai Original Sample sebesar 0,51 dan 0,07. Sedangkan untuk jalur INFO. QUAL à TRUST à USE OF EDM. dan SYST.QUAL à TRUSTà USE OF EDM., masing – masing memilki nilai Original Sample sebesar 0,16 dan 0,03. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kepercayaan tidak memberikan pengaruh yang signifikan sebagai variabel mediasi, karena nilai Original Sample untuk pengaruh langsung pada jalur INFO. QUAL à USE OF EDM. dan SYST.QUALà USE OF EDM. lebih besar daripada pengaruh tidak langsung pada jalur INFO. QUAL à TRUST à USE OF EDM. dan SYST.QUAL à TRUSTà USE OF EDM. (0,51 > 0,16, dan 0,07>0,03).
Berdasarkan hasil analisis sebagaimana diuraikan di atas, penjelasan masing-masing diuraikan sebagai berikut.
Kualitas Informasi dan Kualitas Sistem terhadap Kepercayaan
Tabel pengujian hipotesis menunjukkan besarnya T hitung dari kualitas informasi terhadap kepercayaan adalah 1,50. Sedangkan T tabel sebesar 2,045. Artinya kualitas informasi tidak berpengaruh terhadap kepercayaan karena T hitung lebih kecil dari T tabel (1,92< 2,045). Selanjutnya nilai Original Sample pada jalur ini sebesar 0,42 yang menandakan bahwa jalur ini memiliki hubungan positif yang searah. Namun,tingkat signifikansi sebesar 0,06, yang lebih besar dari signifikansi yang disyaratkan yaitu 0,05. Artinya tingkat signifikansi tersebut tidak dapat ditoleransi sehingga perlu dipertimbangkan pengambilan kesimpulannya. Tingkat signifikan yang besar bisa disebabkan karena akar nilai AVE yang terlalu rendah untuk kualitas informasi (lihat Table 3 ), yaitu 0,79.
Sama halnya dengan Kualitas Sistem terhadap Kepercayaan yang menunjukkan besarnya T hitung adalah 0,38, sedangkan T tabel 2,045. Artinya, kualitas sistem tidak berpengaruh terhadap Kepercayaan karena nilai T hitung yang lebih kecil dari nilai T tabel (0,38< 2,045). Selanjutnya adalah nilai Original Sample pada jalur ini (lihat Table 4 ) adalah 0,09 dengan tingkat signifikansi 0,71. Artinya jalur ini memiliki hubungan positif yang searah namun tidak signifikan, karena tingkat signifikan yang terlalu besar dengan yang disyaratkan yaitu 0,05.
Tingkat signifikansi yang besar bisa disebabkan oleh: indikator dari kepercayaan yang hanya satu, akar nilaiAVE kualitas informasi yang kecilakibat jumlah sampel terlalu rendah, ataupun jawaban kuisioner yang total nilai untuk komponen kualitas informasi rendah ( jawaban cenderung ke arah sangat tidak setuju hingga ragu – ragu).Adapun untuk komponen kepercayaan dalam kuisioner tersebut, beberapa dosen yang tidak menggunakan Edmodo, tetap mengisi karenatelah mendapatkan sosialisasi penggunaan Edmodooleh pihak kampus. Hal – hal tersebut tentu memengaruhi pengambilan kseimpulannya. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan : Kualitas Informasi dan Kualitas Sistem tidak berpengaruh signifikan terhadap Kepercayaan. Hal ini bertentangan dengan penelitian 8 yang menyatakan kualitas informasi memengaruhi kepercayaan.
Kepercayaan terhadap Penggunaan Edmodo
Tabel 4 menunjukkan besarnya T hitung adalah 2,82, sedangkan T tabel 2,045. Artinya, kepercayaan berpengaruh terhadap penggunaan Edmodo karena nilai T hitung yang lebih besar dari nilai T tabel (2,82> 2,045). Selanjutnya adalah nilai Original Sample pada jalur ini (lihat Tabel 4.4) adalah 0,37 dengan tingkat signifikansi 0,01. Artinya jalur ini memiliki hubungan positif yang searah dan signifikan, karena tingkat signifikan yang lebih kecil dengan yang disyaratkan yaitu 0,05.
Tingkat signifikansi yang kecil bisa disebabkan oleh indikator dalam variabel kepercayaan yang digunakan hanya satu, sedangkan untuk variabel lain (kualitas informasi, kualitas sistem dan kepercayaan) menggunakan indikator lebih dari satu. Artinya, semakin banyak indikator yang digunakan, maka semakin besar tingkat kesalahan yang akan muncul. Adapun dalam kuisioner ini, untuk bagian variabel kepercayaan, beberapa dosen yang tidak menggunakan Edmodotetap mengisi karena telah mendapatkan sosialisasi dari pihak kampus tentang Edmodo. Namun untuk penerapannya, kembalipada masing-masing dosen. Beberapa dosen yang tidak menggunakan Edmodo, cenderungmenggunakan media sosial khususnya Whatsapp sebagai perantara untuk berbagi materi, tugas, ataupun hal – hal lain terkait perkuliahan. Hasil wawancara menunjukkan bahwa menurut pendapat beberapa dosen, media sosial bersifat multifungsional. Artinya media sosial tidak hanya berperan sebagai alat komunikasi dengan rekan – rekan kerja, tetapi juga dapat digunakan untuk berbagi hal - hal terkait perkuliahan. Sehingga dapat menghemat ruang penyimpanan dalam ponsel masing – masing dosen untuk keperluan lainnya.Sedangkan untuk Nilai Original Sample bersifat positif yang searah apabila dicontohkan, jika kepercayaan semakin tinggi maka penggunaan Edmodo juga semakin tinggi. Jika kepercayaan semakin menurun, maka penggunaan Edmodo juga semakin menurun. Hal – hal tersebut memungkinkan adanya pertimbangan dalam pengambilan kesimpulannya,sehingga dapat disimpulkan: Kepercayaan berpengaruh signifikan positif terhadap Penggunaan Edmodo.
Kualitas Informasi dan Kualitas Sistem terhadap Penggunaan Edmodo
Besarnya tingkat signifikansi kedua jalur tersebut disebabkan oleh jumlah sampel yang terlalu sedikit (ada beberapa dosen yang belum berkenan menjadi responden, banyak kuisioner yang tidak kembali), ataupun jawaban kuisioner dari komponen kualitas informasi dan sistem yang cenderung ke arah sangat tidak setuju hingga ragu -ragu ( yang mengakibatkan nilai total masing - masing komponenmenjadi kecil). Sehingga muncul pertimbangan dalam pengambilan kesimpulannya. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan : Kualitas Informasi dan Kualitas Sistem tidak berpengaruh signifikan terhadap Penggunaan Edmodo.
Kualitas Informasi dan Kualitas Sistem terhadap Penggunaan Edmodo dengan Kepercayaan sebagai Pemediasi.
Berdasarkan hasil analisis sebelumnya tampak bahwa variabel kepercayaan tidak memberikan pengaruh yang signifikan sebagai variabel pemediasi kedua jalur tak langsung tersebut.
Kepercayaan tidak mampu memediasi variabel tersebut karena tingkat signifikansi 2 jalur langsung yang terlalu besar (0,13 dan 0,76). Tingkat signifikansi yang terlalu besar disebabkan karena jumlah sampel sedikit (beberapa dosen belum berkenan menjadi responden, atau beberapa dosen berada di luar kota). Adapun kepercayaan hanya menggunakan satu indikator, sedangkan variabel lain menggunakan indikator lebih dari satu. Alasan lain yang dapat memengaruhi pengambilan kesimpulan adalah ada beberapa dosen yang cenderung terburu - buru dalam mengisi kuisioner karena padatnya jadwal. Sehingga dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan: Kepercayaan tidak memediasi Kualitas Informasi dan Kualitas Sistem terhadap Penggunaan Edmodo.
Kesimpulan
Kualitas Informasi (INFO. QUAL) dan Kualitas Sistem tidak berpengaruh signifikan terhadap Kepercayaan (TRUST). Hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian hipotesis pada kualitas infomasi terhadap kepercayaan yang menunjukkan T hitung lebih kecil dari T tabel ( 1,92< 2,045 ). Nilai Original Sample yang positif yaitu 0,42, namun tingkat signifikansi yang lebih besar dari yang disyaratkan ( 0,06 > 0,05 ). Sama halnya dengan hasil pengujian hipotesis pada kualitas sistem terhadap kepercayaan yang menunjukkan T hitung lebih kecil dari T tabel ( 0,38< 2,045 ). Nilai Original Sample yang positif yaitu 0,09. Namun, tingkat signifikansi lebih besar dari yang disyaratkan ( 0,71 > 0,05 ). Tingkat signifikansi yang besar bisa disebabkan oleh sampel yang terlalu rendah, akar nilai AVE yang rendah, ataupun dalam komponen kepercayaan sebagian dosen yang tidak menggunakan Edmodo tetap mengisi karena telah mendapatkan sosialiasi Edmodo dari pihak kampus. Sehingga dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa H1 ditolak, artinya Kualitas Informasi (INFO.QUAL) dan Kualitas Sistem (SYST.QUAL) tidak berpengaruh signifikan terhadap Kepercayaan (TRUST).
Kepercayaan berpengaruh positif signifikan terhadap Penggunaan Edmodo. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian hipotesis yang menunjukkan T hitung lebih besar dari T tabel ( 2,82 > 2,045 ). Nilai Original Sample yang positif yaitu 0,42, dan tingkat signifikansi yang lebih kecil dari yang disyaratkan ( 0,01 < 0,05 ). Tingkat signifikansi yang kecil bisa disebabkan oleh indikator yang digunakan variabel kepercayaan hanya satu, sedangkan untuk variabel lain menggunakan lebih dari satu indikator. Beberapa dosen yang tidak menggunakan Edmodo tetap mengisi komponen kepercayaan dalam kuisioner karena telah mendapatkan sosialisasi dari kampus. Media sosial bersifat multi fungsional, selain untuk komunikasi dengan rekan, media sosial juga dapat digunakan untuk berbagi hal – hal terkait perkuliahan. Hal tersebut yang melatarbelakangi dipilihnya Whatsapp oleh beberapa dosen yang tidak menggunakan Edmodo. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa H2 diterima, artinya Kepercayaan (TRUST) berpengaruh positif signifikan terhadap Penggunaan Edmodo (USE OF EDM).
Kualitas Informasi (INFO. QUAL) dan Kualitas SIstem (SYST.QUAL) tidak berpengaruh signifikan terhadap Penggunaan Edmodo (USE OF EDM.). Hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian hipotesis pada kualitas informasi terhadap penggunaan Edmodo yang menunjukkan T hitung lebih kecil dari T tabel (1,79< 2,045 ). Nilai Original Sample yang positif yaitu 0,51, namun tingkat signifikansi yang lebih besar dari yang disyaratkan ( 0,06 > 0,05 ). Sama halnya dengan hasil pengujian hipotesis pada kualitas sistem terhadap penggunaan Edmodo yang menunjukkan T hitung lebih kecil dari T tabel ( 0,25< 2,045 ). Nilai Original Sample yang positif yaitu 0,07, namun tingkat signifikansi yang lebih besar dari yang disyaratkan ( 0,80 > 0,05 ). Besarnya tingkat signifikansi kedua jalur tersebut bisa disebabkan oleh jumlah sampel yang rendah (sebagian dosen belum berkenan menjadi responden ataupun banyak kuisioner yang tidak kembali), Jawaban kuisioner untuk kualitas informasi dan kualitas sistem yang cenderung ke arah sangat tidak setuju hingga ragu - ragu. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa H3 ditolak, artinya Kualitas Informasi (INFO.QUAL) dan Kualitas Sistem (SYST.QUAL) tidak berpengaruh signifikan terhadap Penggunaan Edmodo (USE OF EDM).
Kepercayaan tidak memediasi Kualitas Informasi dan Kualitas Sistem terhadap Penggunaan Edmodo. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian hipotesis yang menunjukkan nilai Original Sample jalur langsung (INFO. QUAL à USE OF EDM. dan SYST.QUAL à USE OF EDM) lebih besar dari nilai Original Sample jalur tak langsung (INFO. QUAL à TRUST à USE OF EDM. dan SYST.QUAL à TRUST à USE OF EDM) (0,51>0,16 ; 0,07>0,03). Tingkat signifikansi yang terlalu besar dari 2 jalur tersebut dikarenakan jumlah sampel yang terlalu sedikit, indikator yang digunakan kepercayaan hanya satu, sedangkan variabel lain lebih dari satu indikator, ataupun beberapa dosen dalam mengisi kuisioner cenderung terburu – buru karena padatnya jadwal. Sehingga dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa Kepercayaan (TRUST) tidak memediasi Kualitas informasi (INFO. QUAL) dan Kualitas Sistem (SYST.QUAL) terhadap Penggunaan Edmodo (USE OF EDM).
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi teoritis terhadap literatur terkait dengan kualitas informasi, kualitas sistem, dan kepercayaan.Selain itu, penelitian ini juga diharapkan memberikan kontribusi untuk memudahkan pengajar dalam pengambilan keputusan menentukan media pembelajaran yang tepat untuk memaksimalkan kegiatan belajar mengajar dan interaksi dengan siswanya. Pengajar juga diharapkan mampu menemukan inovasi untuk memaksimalkan kegiatan belajar mengajar dan interaksi dengan siswanya.
Penelitian ini hanya dilakukan di satu perguruan tinggi, dan tidak semua responden (dosen) menggunakan edmodo dalam proses pembelajarannya. Dosen yang tidak menggunakan edmodo cenderung untuk tidak mengisi kuesioner yang disampaikan, sehingga memperkecil jumlah sampel yang dibutuhkan. Untuk penelitian berikutnya responden penelitian dapat diperluas ke berbagai perguruan tinggi lain di Malang raya atau Jawa Timur